Just another free Blogger theme

Minggu, 24 September 2023

 Hasil Penilaian Sumatif Bersama (PSB) Semester Ganjil TA 2023

Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Sabtu, 16 September 2023


Ulangan Pra Tengah Semester Ganjil Tahun Ajaran 2023 - 20224 Mata Pelajaran Perencanaan dan Pengalamatan di SMK Negeri 2 Kota Tegal   KLIK DISINI

Selasa, 12 September 2023


KEGIATAN PRAKTIKKUM

Rancanglah skema jaringan di bawah ini, berikut dengan konfigurasi router 2811 dan masing – masing PC

 


Langkah kerja:

  1. Siapkan 1 router 2811, 2 switch 2950-24, 6 PC-PT kemudian susun seperti gambar .
  2. Hubugkan device seperti pada gambar 3 dengan menggunakan automatic connection.
  3. Kelas IPv4 yang akan digunakan adalah kelas C dengan subnetmask ‘255.255.255.0’. Kita akan menghubungkan 2 network yang berbeda dengan menggunakan router. Network yang kita gunakan adalah ‘192.168.0.0/24’ dan ‘192.168.1.0/24’. Sekedar informasi, ‘/24’ setelah IP menandakan bit masking-nya adalah 24-bit (11111111.11111111.11111111.00000000 atau 255.255.255.0).
  4. Konfigurasi IP masing-masing PC pada masing-masing jaringan. Gunakan default gateway ’192.168.0.1’ dan ’192.168.1.1’ pada masing-masing PC dengan network yang tepat. Gunakan subnetmask ‘255.255.255.0’
  5. Konfigurasi IP masing-masing interface router sesuai dengan default gateway dari network yang terhubung pada masing-masing interface router`
  6. Lakukan perintah ‘ping’ antar PC dan pastikan semua PC saling terhubung dengan baik. Jika terhubung dengan baik, maka konfigurasi jaringan sudah benar.

Selamat mengerjakan

Sabtu, 09 September 2023

Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnetmask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnetmask saja. VLSM memiliki manfaat  untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang.

Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.

Manfaat VLSM

  • Efisien menggunakan alamat IP karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
  • VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
  • Berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.

Subnetting dengan metode VLSM:

Di sebuah sekolah terpasang sebuah IP 202.40.10.0/24 dan IP tersebut akan dibagi ke dalam 5 bagian yaitu:

  1. Pimpinan dengan 3 host
  2. Guru dengan 55 host
  3. Siswa dengan 108 host
  4. Teknisi 26 host dan Administrasi 11 host
Tentukanlah network address, Range IP, dan Broadcast Address pada setiap bagian yang telah ditentukan !

Pembahasan:

Urutkan terlebih dahulu jaringan dari yang paling banyak hostnya:

1.   Siswa = 108 host

2.   Guru = 55 host

3.   Teknisi = 26 host

4.   Administrasi = 11 host

5.   Pimpinan = 3 host




1.   Siswa : 108 host

108 ≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host) 108 ≤ 27 2

108 ≤ 128 2

108 ≤ 126

Network Address: 202.40.10.0/25

Range IP Address: 202.40.10.1 202.40.10.126

Broadcast Address: 202.40.10.127

2.   Guru : 55 host

55 ≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host) 55 ≤ 26 2

55 ≤ 64 2

55 ≤ 62

Network Address: 202.40.10.128/26

Range IP Address: 202.40.10.129 202.40.10.190

Broadcast Address: 202.40.10.191

3.   Teknisi: 26 host

26 2n 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host) 26 ≤ 25 2

26 ≤ 32 2

26 ≤ 30

Network Address: 202.40.10.192/27

Range IP Address: 202.40.10.193 202.40.10.222

Broadcast Address: 202.40.10.223

4.   Administrasi: 11 host

11 2n 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host) 11 24 2

11 ≤ 16 2

11 ≤ 14

Network Address: 202.40.10.224/28

Range IP Address: 202.40.10.225 202.40.10.238

Broadcast Address: 202.40.10.239

5.   Pimpinan: 3 host

3 ≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host) 3 ≤ 24 2

3 ≤ 8 2

3 ≤ 6

Network Address: 202.40.10.240/27

Range IP Address: 202.40.10.241 202.40.10.246

                             Broadcast Address: 202.40.10.247

Menghitung Subnetting dengan Metode CIDR Classless Inter-Domain Routing.

adalah sebuah caraalternatifuntuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas  D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /30. 

Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.


Tabel 5.1 Subnetting dengan Metode CIDR

 

Contoh Subnetting dengan metode CIDR

A. Menghitung Subnet Kelas C

Pada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.

  1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang  bergaris bawah) untuk kelas C. Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y– 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet  terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256 – 192 = 64.
Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi   Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.

Buat tabelnya seperti berikut dengan catatan

  • Subnet            : sesuai pada blok subnet
  • Host Pertama : 1 angka setelah subnet
  • Host terakhir : -1 angka sebelum broadcast
  • Broadcast       : -1 angka sebelum subnet berikutnya


Subnet

192.168.1.0

192.168.1.64

192.168.1.128

192.168.1.192

Host Pertama

192.168.1.1

192.168.1.65

192.168.1.129

192.168.1.193

Host Terakhir

192.168.1.62

192.168.1.126

192.168.1.190 

192.168.1.254

Broadcast

192.168.1.63

192.168.1.127

192.168.1.191

192.168.1.255

Video Tutorial mencari jumlah host id di kelas C 👇



 B. Menghitung Subnet Kelas B

Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan.

Untuk subnetmask /17 sampai /24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada kelas   B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu pada octet ke 3 dan 4.

Contoh Soal:

Diketahui suatu IP 172.16.0.0/18.

Berarti subnetmasknya /18 yaitu 255.255.255.128, jika

diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000.

  •   Jumlah Subnet = 22 = 4 subnet
  •   Jumlah Host per Subnet = 214 – 2 = 16.382 host
  •   Blok Subnet = 256 192 = 64.
  •   Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 64, 128, 192)

4. Tabelnya menjadi:

Subnet

172.16.0.0

172.16.64.0

172.16.128.0

172.16.192.0

Host Pertama

172.16.0.1

172.16.64.1

172.16.128.1

172.16.192.1

Host Terakhir

172.16.63.254

172.16.127.254

172.16.191.254

172.16.255.254

Broadcast

172.16.63.255

172.16.127.255

172.16.191.255

172.16.255.255


Video Tutorial subnetting di kelas B 👇



C. Menghitung Subnet Kelas A

Pada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4. Contoh Soal :

Diketahui suatu IP 10.10.10.1/10. Berarti subnetmasknya /10 yaitu 255.192.0.0,

jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11000000.00000000.00000000.

1.   Jumlah Subnet = 22 = 4 subnet

2.   Jumlah Host per Subnet = 222– 2 = 4.194.302 host

3. Blok Subnet = 256 192 = 64.

Jadi Blok Subnet seluruhnya: 0, 64, 128, 192.

4.   Tabelnya menjadi :

 

Subnet

10.0.0.0

10.64.0.0

10.128.0.0

10.192.0.0

Host Pertama

10.0.0.1

10.64.0.1

10.128.0.1

10.192.0.1

Host Terakhir

10.63.255.254

10.127.255.254

10.191.255.254

10.255.255.254

Broadcast

10.63.255.255

10.127.255.255

10.191.255.255

10.255.255.255