Menghitung Subnetting dengan Metode CIDR Classless Inter-Domain Routing.
adalah sebuah caraalternatifuntuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /30.
Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.
Tabel
5.1 Subnetting dengan Metode
CIDR
Contoh Subnetting dengan metode CIDR
A. Menghitung Subnet Kelas C
Pada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.
- Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang bergaris bawah) untuk kelas C. Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
- Jumlah Host per Subnet = 2y– 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256 – 192 = 64.
Buat tabelnya seperti berikut dengan catatan
- Subnet : sesuai pada blok subnet
- Host Pertama : 1 angka setelah subnet
- Host terakhir : -1 angka sebelum broadcast
- Broadcast : -1 angka sebelum subnet berikutnya
Subnet |
192.168.1.0 |
192.168.1.64 |
192.168.1.128 |
192.168.1.192 |
Host Pertama |
192.168.1.1 |
192.168.1.65 |
192.168.1.129 |
192.168.1.193 |
Host Terakhir |
192.168.1.62 |
192.168.1.126 |
192.168.1.190 |
192.168.1.254 |
Broadcast |
192.168.1.63 |
192.168.1.127 |
192.168.1.191 |
192.168.1.255 |
Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan.
Untuk subnetmask /17 sampai /24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu pada octet ke 3 dan 4.
Contoh Soal:
Diketahui suatu IP 172.16.0.0/18.
Berarti subnetmasknya /18 yaitu
255.255.255.128, jika
diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000.
- Jumlah Subnet = 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 214 – 2 = 16.382 host
- Blok Subnet = 256 – 192 = 64.
- Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 64, 128, 192)
4. Tabelnya menjadi:
Subnet |
172.16.0.0 |
172.16.64.0 |
172.16.128.0 |
172.16.192.0 |
Host Pertama |
172.16.0.1 |
172.16.64.1 |
172.16.128.1 |
172.16.192.1 |
Host Terakhir |
172.16.63.254 |
172.16.127.254 |
172.16.191.254 |
172.16.255.254 |
Broadcast |
172.16.63.255 |
172.16.127.255 |
172.16.191.255 |
172.16.255.255 |
Video Tutorial subnetting di kelas B 👇
C. Menghitung Subnet Kelas A
Pada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4. Contoh Soal :
Diketahui suatu IP 10.10.10.1/10. Berarti subnetmasknya /10 yaitu 255.192.0.0,
jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11000000.00000000.00000000.
1. Jumlah Subnet = 22 = 4
subnet
2. Jumlah Host
per Subnet = 222–
2 =
4.194.302 host
3. Blok Subnet = 256 – 192
= 64.
Jadi Blok Subnet seluruhnya: 0, 64, 128, 192.
4.
Tabelnya menjadi
:
Subnet |
10.0.0.0 |
10.64.0.0 |
10.128.0.0 |
10.192.0.0 |
Host Pertama |
10.0.0.1 |
10.64.0.1 |
10.128.0.1 |
10.192.0.1 |
Host Terakhir |
10.63.255.254 |
10.127.255.254 |
10.191.255.254 |
10.255.255.254 |
Broadcast |
10.63.255.255 |
10.127.255.255 |
10.191.255.255 |
10.255.255.255 |
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas atensi anda